Cara Menanam Tomat Hidroponik di Halaman Rumah

Cara Menanam Tomat Hidroponik - Tomat atau tanaman yang memiliki nama latin Solanum lycopersicum merupakan tumbuhan yang memiliki siklus hidup cukup singkat. Tomat diperkirakan berasal dari kawasan Amerika Tengah dan Selatan, mulai dari negara Meksiko hingga Peru. Tanaman tomat cukup unik, karena dapat dianggap buah maupun sayur. Tomat bisa dijadikan berbagai macam olahan ataupun dimakan langsung.


Seiring berkembangnya teknologi pertanian, cara menanam tomat tidak lagi tergatung dengan cara menanam konvensional. Karena saai ini cara menanam tomat hidroponik telah banyak dipakai untuk budidaya tomat. Tomat yang ditanam dengan teknik hidroponik memiliki beberapa keunggulan yaitu buah tomat yang dihasilkan jauh lebih sehat, tidak mengandung logam berat, serta tidak mengandung mikroorganisme seperti E.Coli.

Cara Menanam Tomat Hidroponik

Umumnya cara menanam tomat hidroponik diaplikasikan dengan menggunakan sistem NFT (Nutrien Film Technique). Untuk penjelasan lengkap tentang cara menanam tomat hidroponik dengan sistem NFT, caranya sebagai berikut:

Persiapan Instalasi Hidroponik Dengan Sistem NFT

Sebelum memulai budidaya tomat hidroponik, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat instalasi hidroponik dengan sistem NFT. Sistem ini biasanya memakai pipa paralon atau talangan air sebagai media untuk nutrisinya. Beberapa peralatan yang diperlukan dalam pembuatan instalasi NFT yaitu: 
  • Pipa
  • Selang
  • Pompa Air
  • Tandon
  • Rak
Tandon adalah media yang digunakan sebagai tampungan nutrisi hidroponik. Untuk tandon itu sendiri, Anda bisa menggunakan ember, baskom, box sterofoam, box kontener, ataupun tempat lain yang dapat dijadikan wadah untuk menampung cairan nutrisi dalam cara menanam tomat hidroponik.


Pipa dan selang digunakan untuk mengalirkan cairan nutrisi dari tandon ke guli. Guli adalah pipa atau talang air yang sudah dilubangi sebagai media untuk menanam tomat. Ukuran lubang bisa menyesuaikan dengan netpot yang akan dipakai dengan jarak antar lubang sekitar 60-70 cm. Guli tanam di rangkai dengan menggunakan rak dengan posisi sedikit miring, hal ini bertujuan agar cairan nutrisi mengalir pelan dan kembali ke tandon.

Pemilihan Benih Tomat

Proses pertama, Anda harus mengetahuai jenis-jenis tomat, sehingga Anda bisa memilih bibit tomat sesuai kebutuhan. Jika dilihat dari ukuran dan bentuknya, tomat dibagi kedalam beberapa kelompok yaitu:
  1. Tomat granola memiliki bentuk bulat dengan bagian bawah mendatar. Granola disebut juga tomat buah karena dapat dimakan langsung.
  2. Tomat gondol juga termasuk kedalam tomat buah, biasanya tomat jenis ini dimanfaatkan untuk membuat saus. Memiliki bentuk fisik lonjong oval dan berasal dari keturunan kultivar impor Roma.
  3. Tomat sayur, tomat jenis ini lebih terasa padat saat digenggam dan sering dipakai dalam masakan. 
  4. Tomat ranti atau ceri adalah tomat yang berukuran kecil yang tersusun pada tangkai buah yang memanjang.

Setelah mengetahui keempat jenis tomat tersebut, sekarang Anda dapat menentukan jenis tomat yang akan ditanam. Agar mendapat hasil sesuai harapan, maka pilihlah bibit unggul yang biasa diperoleh di kios pertanian terdekat. Dalam kemasan benih tomat, biasanya tertera sifat tanaman pada labelnya untuk memudahkan dalam proses perawatan.

Selain itu, Anda bisa juga membuat benih tomat sendiri, caranya:
  • Pilihlah buah tomat yang sudah tua atau matang di pohon dalam kondisi utuh dan tidak ada cacat fisik.
  • Belah buah tomat tersebut, kemudian keluarkan bijinya.
  • Selanjutnya cuci biji tersebut hingga lendirnya hilang.
  • Lalu jemur biji tomat hingga kering.

Penyemaian Benih

Langkah berikutnya dalam cara menanam tomat hidroponik adalah proses penyemaian. Penyemaian dilakukan pada benih yang telah siap untuk disemai. Media untuk penyemaian dapat menggunakan rockwool. 
  1. Potong rockwool berbentuk dadu dengan ukuran menyesuaikan dengan ukuran net pot yang digunakan.
  2. Setelah dipotong, basahi rockwool lalu lubangi untuk meletakan biji tomat.
  3. Letakan rockwool dalam nampan, kemudian isi lubang dengan 1 biji tomat per lubang.
  4. Saat benih mulai berkecambah, pindahkan nampan ketempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  5. Kebutuhan nutrisi pada benih tomat dapat dipenuhi dengan menggunakan nutrisi AB mix dengan ppm yang relatif rendah.

Pemindahan Benih Tomat Pada Instalasi NFT

Jika bibit tomat hidroponik dan proses instalasi NFT telah siap, maka langkah selanjutnya dalam cara menanam tomat hidroponik adalah proses pemindahan benih pada media tanam sebenarnya. Isilah tandon dengan air serta cairan nutrisi AB mix, saat bibit masih kecil berikan nutrisi dengan komposisi 500 ppm. Alirkan nurisi dari dalam tandon menuju guli dengan bantuan pompa air seperti pompa akuarium. Saat bibit dalam rockwool sudah mulai tumbuh, segera pindahkan kedalam netpot lalu masukan kedalam lubang guli.

Takaran Cairan Nutrisi Pada Tanaman Tomat Hidroponik

Takaran cairan nutrisi yang diberikan pada tomat hidroponik saat dalam masa pertumbuhan adalah sebagai berikut:
  • Usia tanam 0-7 hari setelah masa tanam diberi dosis sebanyak 500 ppm.
  • Usia tanam 7-14 hari setelah masa tanam diberi dosis sebanyak 750 ppm.
  • Usia tanam 14-30 hari setelah masa tanam diberi dosis sebanyak 1500 ppm.
  • Usia tanam 30-45 hari setelah masa tanam diberi dosis sebanyak 2500 ppm.
  • Usia tanam 75-90 hari setelah masa tanam diberi dosis sebanyak 3500 ppm.

Perawatan Tanaman Tomat Hidroponik

1. Penyulaman

Lakukan penggantian tanaman tomat yang tidak tumbuh sempurna, cacat, atau mati karena serangan hama penyakit dengan tanaman baru (penyulaman).

2. Pemasangan Ajir

Pemasangan ajir berupa tali agar pohon tomat dapat berdiri tegak. Pemasangan ajir dilakukan setelah proses penanaman.

3. pH Cairan Nutrisi

Pastikan pH dalam cairan nutrisi tetap stabil pada kisaran 6 - 6,5.

4. Pengecekan Tandon

Lakukan pengecekan tandon secara rutin, jika nutirisi mulai berkurang maka segera lakukan penambahan nutrisi pada tandon.

5. Pengendalian Hama Penyakit

Pengendalian hama penyakit dalam cara menanam tomat hidroponik dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida nabati atau dengan mekanisme lainnya. Sebaiknya pemakaian fungsida atau pestisida dilakukan saat serangan hama penyakit sudah parah.

Pemanenan Tomat Hidroponik

Umumnya tanaman tomat yang ditanam dengan teknik hidroponik dapat dipanen saat berusia 60 hari setelah masa tanam. Namun ada juga tanaman tomat yang baru bisa dipanen setelah berusia 90 hari, hal ini dipengaruhi oleh jenis atau varietas tanaman tomat yang ditanam.


Itulah cara menanam tomat hidroponik dihalaman rumah, bagaimana cukup mudah bukan? Selain lebih sehat, menanam dengan teknik hidroponik cukup praktis karena bisa dilakukan dikondisi lahan yang tidak terlalu luas. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

0 Response to "Cara Menanam Tomat Hidroponik di Halaman Rumah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel