10 Kunci Sukses Cara Budidaya Tomat Organik dan Non-organik
Cara Budidaya Tomat - Tanaman tomat diperkirakan berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tomat memiliki nama latin (Lycopersicon esculentum L) memiliki syarat tumbuh di lokasi bersuhu antara 20-27 derajat celcius, memiliki curah hujan sekitar 750-1250 mg/tahun, serta dapat tumbuh dengan baik didaerah yang memiliki ketinggian antara 0-1500 mdpl.
Cara budidaya tomat |
Proses Awal Cara Budidaya Tomat
Sebelum membahas tentang cara budidaya tomat tidak ada salahnya jika kita membahas tentang jenis varietas tanamat tomat. Seiring berkembangnya teknologi pertanian, saat ini sudah ada lebih dari 400 jenis varietas tomat dan terbilang varietas unggul. Beberapa varitas yang sering dibudidayakan antara lain Berlian, Mutiara, dan Kada. Setiap jenis memiliki keunggulan berbeda-beda tergantung lokasi serta kecocokan tempat pembudidayaan.
Langkah-langkah Cara Budidaya Tomat
1. Pemilihan Benih Tomat
Setelah mengetahui tentang syarat tumbuh yang ideal, selanjutnya lakukan pemilihan lokasi tanam, apakah lokasi yang anda pilih sesuai dengan varietas tomat yang akan ditanam atau tidak. Hal ini sangat penting, karena sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman serta hasil panen yang didapat.
Persiapan tanam dapat dimulai dengan menghitung jumlah serta luas area lahan yang akan dijadikan lahan tanam. Pilihlah benih dan varietas unggul, anda bisa mendapatkannya dikios petanian terdekat, kemudian baca tabel panduan untuk menentukan jumlah benih yang diperlukan dengan fase dormansi. Harga benih tomat biasanya cukup tinggi, jika anda ingin menekan pengeluaran modal anda bisa mencoba membuat bibit sendiri.
Caranya, pilihlah calon bibit dengan memilih buah tomat yang berumur tua, memiliki ukuran besar serta tidak terdapat cacat fisik. Untuk lebih jelasnya perhatikan cara membuat bibit tomat berikut ini:
Cara Membuat Bibit Tomat:
- Pilihlah buah tomat yang sudah tua atau matang dipohon.
- Potong menjadi beberapa bagian, kemudian pisahkan biji dari lendir yang menempel pada biji dengan air.
- Rendam biji dalam air lalu pilihlah biji yang tenggelam saja, jika ada biji yang mengapung buang biji tersebut.
- Proses selanjutnya, pilihlah biji dengan bentuk seragam dan memiliki bentuk utuh, tidak keriput, tidak cacat, dan sehat.
- Keringkan biji tomat dengan cara menjemurnya dibawah terik matahari.
Pemilihan bibit tomat - Cara budidaya tomat |
2. Persemaian Benih Tomat
Tahap selanjutnya dalam cara budidaya tomat adalah proses persemaian benih tomat, caranyapun tidak terlalu sulit, anda bisa menggunakan polybag atau bedengan sebagai media persemaian. Persemaian menggunakan polybag mempunyai keunggulan karena dapat mengurangi resiko tanaman stres saat transplanting (pemindahan media tanam). Proses transplating inilah yang sangat sensitif, jadi berhati-hatilah ketika memindahkan bibit tomat dari persemaian ke lahan tanam sebenarnya. Biasanya benih hasil persemaian siap dipindahkan saat berusia 35 sampai 40 hari.
Proses Persemaian Benih Tomat
a. Persemaian Menggunakan Bedengan
- Buatlah bedengan dengan cara dicangkul, kemudian buatlah barisan kecil menggunakan larika, pada lekukan atau lubang tersebutlah biji tomat akan diletakan.
- Taburkan biji tomat secara merata pada lekukan tersebut dengan jarak 2 samapi 3 cm, usahakan jangan sampai ada biji yang saling tumpang tindih.
- Saat proses transplating, siram bedengan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar memudahkan proses pencabutan benih dari tanah.
- Atau bisa juga dengan cara mencongkel benih pada bagian dasar tanah sehingga akar yang menempel tidak terganggu atau terputus.
b. Persemaian Menggunakan Polybag
- Siapakan polybag berukuran sedang, kemudian isi dengan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
- Buat lubang tanam sedalam 1 cm, masukan benih kemudian tutup kembali dengan tanah.
- Siram secara rutin sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
- Untuk proses transplating cukup merobek plastik polybag, kemudian tanam benih tomat beserta tanah persemaian kedalam lubang tanam. Cara ini sangat efektif untuk menghindari resiko tanaman stres karena akar tanaman tomat tidak terganggu.
Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,5 sampai 7. Jika tanah lahan tanam terlalu asam atau pH kurang dari 5, lakukan pemberian kapur dolomit atau kapur pertanian. Proses ini berfungsi untuk menetralkan pH tanah.
Gemburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak, kemudian campurkan pupuk kandang atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar dalam proses penglohan tanah. Usahakan kondisi tanah benar-benar gembur agar pertumbuhan tomat tidak terhambat.
Dosis untuk pupuk dasar tersebut sekitar 20 ton/ha. Kemudian berikan juga pupuk TSP dengan dosis sekitar 5 gram/tanaman. Kecuali jika anda ingin budidaya tomat secara organik anda tidak perlu memakai pupuk TSP atau pupuk kimia lainnya, cukup tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang sekitar 30-40 ton/ha.
Buatlah bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang menyesuaikan kondisi lahan. Diamkan lahan tanam selama 1 minggu agar pupuk dasar bisa tercampur dengan sempurna.
Gunakan mulsa plastik hitam perak untuk menutup bagian atas bedengan, hal ini bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma atau rumput liar. Selain itu, mulsa plastik sangat efektif untuk mempertahankan kelembaban tanah saat musim kemarau.
4. Cara Menanam Bibit Tomat
Buatlah lubang tanam diatas bedengan yang telah dilapisi oleh mulsa plastik, belubangan bisa secara manual atau bantuan alat khusus dengan diameter 5-7 cm. Dalam satu bedengan buatlah dua jalur lubang tanam, jarak antar lajur berkisar antara 70-80 cm sedangkan jarak antar lubang tanam dalam satu lajur sekitar 40-50 cm, dengan kedalaman lubang sekitar 5-7 cm. Kemudian masukan bibit tomat hasil persemaian, lalu tekan-tekan perlahan agar posisinya berdiri tegak.
5. Perawatan Tanaman Tomat
Tanaman tomat termasuk tanaman yang sangat sensitif terhadap serangan hama penyakit. Apalagi jika lokasi tanam berada didaerah dataran rendah karena memiliki resiko serangan hama penyakit sekitar 20-50%. Untuk mengatasinya, anda bisa melakuka perawatan sebagai berikut:
a. Penyulaman
Penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman tomat yang mati atau tidak tumbuh sempurna lalu diganti dengan tanaman baru. Jika tanaman tomat sudah produktif atau lebih dari 1 bulan, maka penyulaman tidak dapat dilakukan, karena penyulaman hanya bisa dilakukan ketika usia tanam sekitar 1 sampai 2 minggu saja terhitung sejak masa tanam.
b. Penyiangan
Penyiangan idealnya dilakukan sebanyak 3-4 kali dalam semusim. Jika anda menggunakan mulsa plastik pada bedengan biasanya proses penyiangan bisa terminimalisir, karena dengan penggunaan mulsa plastik diatas bedengan biasanya gulma atau rumput liar jarang tumbuh. Gulma atau rumput liar sangat mengganggu pertumbuhan tanaman tomat karena dapat menimbulkan persaingan dalam memperebutkan nutrisi yang terkandung dalam tanah. Bahkan, dalam beberapa kasus ada jenis gulma yang dapat meracuni tanaman utama.
c. Pemangkasan
Pemangkasan sebaiknya dilakukan secara rutin setiap satu minggu sekali. Pemangkasan pada tanaman tomat dilakukan dengan cara memotong atau membuang tunas yang tumbuh disekitar ketiak daun agar tidak tumbuh menjadi batang. Pemangkasan bisa dilakukan secara manual pada tunas yang masih muda, tetapi jika ada batang yang keras sebaiknya gunakan gunting atau pisau.
Pemangkasan tanaman tomat - Cara budidaya tomat |
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Budidaya tomat bisa berhasil dan mendapat hasil panen sesuai harapan tidak lepas dari pengendalian hama dan penyakit yang menyerang. Hama penyakit yang biasa menyerang tanaman tomat antara lain ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit kapang daun, bercak coklat, penyakit layu, bercak daun, busuk daun dan busuk buah. Usahakan untuk mengendalikan hama penyakit secara alami, namun jika populasi hama penyakit sangat banyak anda bisa melakukan langkah terakhir dengan pengendalian menggunakan pestisida.
Pengendalian hama penyakit - Cara budidaya tomat |
Hal yang harus diperhatikan saat pengendalian hama penyakit dalam budidaya tomat bukan hanya sebatas pemberantasan saja. Namun yang paling penting anda harus melakukan pengendalian secara mekanis, karena pada dasarnya pestisida hanya boleh digunakan untuk pemberantasan jangka pendek saja.
7. Pemupukan Susulan
Pemupukan dalam budidaya tomat terbagi menjadi dua, yaitu pemupukan organik dan pemupukan non-organik.
a. Pemupukan Organik
Pada budidaya tomat organik, lakukan pemupukan menggunakan pupuk cair organik. Caranya, semprotkan pupuk organik cair yang mengandung kalium tinggi pada saat tanaman tomat akan berbunga dan berbuah (fase generatif), lakukan penyemprotan rutin setiap minggu. Hal yang harus diperhatikan adalah pupuk organik cair yang digunakan harus diencerkan terlebih dahulu dengan takaran 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air.
Penting untuk diingat, konsentrasi pupuk organik cair tidak moleh lebih dari 2%. Selain itu, anda bisa juga memberikan pupuk tambahan menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang setelah tanaman tomat berusia 2-3 minggu dengan takaran satu genggam untuk satu tanaman.
b. Pemupukan Non-organik
Saat tanaman tomat berumur 1 minggu lakukan pemupukan susulan dengan memberikan campuran Urea dan KCL dengan perbandingan 1:1 sekitar 1-2 gram per tanaman. Kemudian dilanjutkan saat tanaman berusia 2-3 minggu berikan kembali Urea dan KCL sebanyak 5 gram per tanaman. Jika usia tanam lebih dari 4 minggu namun tanaman masih terlihat kurang gizi berikan pupuk tambahan Urea dan KCL sebanyak 7 gram pertanaman.
Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian pupuk susulan adalah pemeberian pupuk Urea dan KCL jangan sampai mengenai organ tanaman karena beresiko melukai tanaman tersebut. Sebaiknya berikan jarak sekitar 5-7 cm dari batang tanaman.
8. Pengairan dan Penyiraman
Pada dasarnya tanaman tomat tidak membutuhkan air terlalu banyak, namun yang harus diperhatikan adalah kelembaban tanah, jangan sampai tanaman kekeringan.
- Kelebihan pasokan air dalam budidaya tomat juga kurang baik, karena dapat mengakibatkan pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang tumbuh subur namun menghambat fase generatif.
- Kekurangan pasokan air akan berdampak pada buah yang dihasilkan, biasanya kulit tomat akan pecah-pecah, serta bunga bakal buah mudah rontok.
Perhatikan kondisi kelembaban tanah, jika kondisi tanah masih lembab atau masih menyempan air tidak perlu melakukan penyiraman lagi. Contohnya saat hujan, perhatikan jangan sampai air hujan menggenangi tanaman, serta saat musim kemarau lakukan penyiraman rutin pada pagi hari, usahakan jangan sampai tanaman mengalami kekeringan.
9. Pemasangan Lenjeran
Pemasangan lenjeran atau ajir berfungsi untuk menegakan tanaman serta menahan tanaman agar tidak roboh. Cara pemasangan lenjeran dalam budidaya tomat sebagai berikut:
Pemasangan lenjeran - Cara budidaya tomat |
- Tancapkan lenjeran atau ajir dekat tanaman dengan jarak sekitar 10-20 cm. Lenjeran bisa tancapkan sedikit miring agar bisa diikat tiap ujungnya dengan lenjeran lain maupun ditancapkan secara tegak mandiri.
- Pemasangan ajir dapat dilakukan saat tanaman tomat tingginya sekitar 10-15 cm. Anda bisa menggunakan tali plastik atau kain untuk mengikat bagian tanaman. Gunakan simpul lingkaran angka 8, agar batang tanaman dan lenjeran dapat menempel tanpa melukai batang tanaman tomat.
Lenjeran sebaiknya dipasang sedini mungkin untuk meminimalisir luka pada bagian akar tomat. Setelah itu, setiap tanaman bertambah tinggi 20 cm kembali ikat batang tanaman menggunakan tali plastik pada lenjeran.
10. Proses Panen Budidaya Tomat
Biasanya budidaya tomat sudah bisa dipanen saat usia tanaman menginjak 60-100 hari terhitung setelah tanam, namun varietas serta lokasi tanam juga mempengaruhi waktu panen. Buah tomat yang siap panen ditandai dengan ciri-ciri kulit buah mulai berwarna kuning, bagian pinggir daun menguning, serta bagaian batang mengering.
Masa panen - Cara budidaya tomat |
Itulah cara budidaya tomat organik dan non-organik, bagaimana tidak terlalu sulit bukan? Saat ini budidaya tomat di Indonesia dapat mencapai rata-rata 15,84 ton/ha. Tergantung dari lokasi daerah masing-masing, dengan pendapatan panen mencapai angka rata-rata sekitar 25-30 ton/ha. Selamat mencoba.
0 Response to "10 Kunci Sukses Cara Budidaya Tomat Organik dan Non-organik"
Posting Komentar